Jumat, 09 Januari 2009

'MADAGASCAR: ESCAPE 2 AFRICA'
Terdampar Di Afrika
KapanLagi.com - Pemain: Chris Rock, Ben Stiller, Jada Pinkett Smith, Bryceson Holcomb, David Schwimmer, Sacha Baron Cohen
Dalam bagian pertama dikisahkan bahwa Alex (Ben Stiller), Marty (Chris Rock), Melman (David Schwimmer) dan Gloria (Jada Pinkett Smith) terdampar di Madagascar. Dalam usahanya untuk kembali ke New York, tempat asal mereka, keempat penghuni kebun binatang New York ini berusaha memperbaiki pesawat yang rusak.
Celakanya, bukannya kembali ke New York, pesawat yang mereka tumpangi ini malah mendarat di benua Afrika. Di sini Alex sang singa, Marty si zebra, Melman jerapah dan Gloria si kuda nil berkesempatan untuk bertemu dengan teman-teman sejenis mereka. Di sinilah mereka akhirnya menyadari bahwa kehidupan mereka selama ini di dalam kebun binatang amatlah berbeda dengan saudara-saudara mereka yang hidup di alam bebas.
Film sekuel dari film animasi berjudul MADAGASCAR yang diluncurkan tahun 2005 lalu ini masih dipercayakan pada sutradara Eric Darnell dan Tom McGrath. Nama-nama seperti Chris Rock, Ben Stiller, Jada Pinkett Smith dan David Schwimmer pun masih tetap mengisi suara tokoh yang mereka perankan tiga tahun lalu.
Berbeda dengan film yang pertama, yang kedua ini terasa lebih digarap dengan baik terutama dari sisi naskah. Bila sebelumnya film MADAGASCAR hanya dibuat untuk konsumsi anak-anak, maka MADAGASCAR: ESCAPE 2 AFRICA ini masih bisa dinikmati orang dewasa. Humor-humor yang disajikan pun terasa cukup segar dan tak klise.
Namun tentu saja bukan cuma naskah yang diperbaiki dalam film ini. Kualitas animasi yang disajikan pun terasa jauh lebih bagus. Dreamworks agaknya tak main-main soal animasi pada film yang satu ini. Bila dibandingkan dengan bagian pertamanya, hasil animasi komputer yang disajikan di sini jelas sangat jauh berbeda. Gambar terlihat lebih halus dengan ekspresi wajah dan gerakan yang terlihat alami.
Dan soal voice over, kembalinya para pengisi suara di bagian pertama juga makin mengokohkan film yang satu ini. Ben Stiller, Chris Rock, David Schwimmer, dan Jada Pinkett-Smith mungkin sudah tak asing lagi dengan karakter yang mereka bawakan dan ini sangat berdampak pada penjiwaan yang bagus. Meski hanya animasi, namun para tokoh dalam film ini terasa memiliki emosi yang cukup kuat dan meyakinkan.
Terlepas dari bagus atau tidaknya film animasi yang satu ini, yang jelas dari biaya produksi sebesar US$150 juta, film ini berhasil mengumpulkan lebih dari US$344 juta dan sempat menduduki posisi terhormat box office.

Kamis, 16 Oktober 2008

BODY OF LIES
Selasa, 14 Oktober 2008 06:00KapanLagi.com - Pemain: Leonardo DiCaprio, Russell Crowe, Carice van Houten
Roger Ferris (Leonardo DiCaprio) adalah seorang agen CIA yang dikirim ke Jordania untuk membongkar identitas seorang pemimpin teroris yang diduga beroperasi di luar perbatasan Jordania.
Untuk menyelesaikan tugas ini, Roger terpaksa harus meminta bantuan Ed Hoffman (Russell Crowe), seorang mantan agen CIA. Meskipun masih meragukan kejujuran Ed, mau tak mau Roger harus belajar untuk menggantungkan nasib pada Ed.
Di sisi lain, Roger juga harus bekerja sama dengan kepala badan intelejen Jordania (Mark Strong). Lagi-lagi Roger dihadapkan pada pilihan sulit antara menjalankan tugas dan menggantungkan nyawa pada orang-orang yang sebenarnya tidak ia percaya.

Film hasil arahan sutradara Ridley Scott ini diadaptasi dari novel karya David Ignatius dengan judul yang sama. Film yang akan diedarkan Warner Bros bulan Oktober ini mengambil lokasi shooting di beberapa tempat termasuk Washington D.C., Eropa, Maroko dan Timur Tengah.
Sejak peristiwa 11 September, tampaknya isu terorisme memang masih menjadi bahan yang menarik untuk diperbincangkan. Orang-orang dunia film juga tampaknya masih belum bosan menggunakan topik ini sebagai 'jaminan' agar film mereka laris. Salah satunya adalah film BODY OF LIES ini.
Film ini punya potensi jadi film hiburan yang cukup menarik. Ada paduan antara demonstrasi teknologi canggih, aksi laga, dan akting yang menawan. Sayangnya itu tak diimbangi dengan ide cerita yang segar. Mengingat banyaknya film-film Hollywood dengan tema, terorisme, mau tak mau yang ini jadi berkesan mengekor saja.

Meski ide cerita tergolong klasik, namun ada unsur 'strategi politik' yang cukup menarik untuk direnungkan. Dalam tugasnya untuk membongkar jaringan teroris di Timur Tengah, agen CIA Roger Ferris, menciptakan sosok pemimpin kelompok teroris fiksional untuk memancing sang otak di balik sejumlah aksi terorisme agar muncul ke permukaan. Entah apakah strategi ini sudah pernah dijalankan CIA atau baru ada dalam benak sang sutradara saja.
Yang jadi suguhan utama dalam film ini adalah acara 'pamer' teknologi tinggi yang mewarnai sepanjang alur cerita, terutama kemampuan satelit AS untuk menangkap gambar objek yang ada di permukaan bumi dengan ketelitian sangat tinggi. Saya sendiri belum pernah mendengar teknologi secanggih ini, namun bukan berarti bahwa teknologi serupa tidak pernah ada. Namun terlepas dari teknologi itu ada tau tidak, penonton pasti dibuat berdecak kagum dengan kemampuan satelit ini.
Sebagai film laga, jelas pasti ada aksi laga. Film ini juga bukan pengecualian. Serangkaian aksi laga juga jadi tontonan yang menarik meski tak bisa dibilang sebuah aksi yang benar-benar fresh. Bila Anda termasuk penggemar film-film ber-genre ini pasti tahu apa yang saya maksudkan.

Namun saya cukup terkesan dengan cara sang sutradara menggambarkan hubungan antara Roger Ferris dengan seorang wanita lokal. Ia tak membuat hubungan antara wanita Arab dengan pria Barat ini jadi berkesan 'aneh'. Tapi itu juga tak terlalu mengejutkan mengingat sang sutradara Ridley Scott juga adalah sutradara yang menggarap film KINGDOM OF HEAVEN yang bagi saya pribadi cukup mengejutkan untuk sebuah film produksi Hollywood.
Masalah akting, Leonardo DiCaprio dan Russel Crowe memang tak perlu diragukan lagi. Melihat tampilan DiCaprio dalam film ini, saya jadi teringat tokoh yang diperankan aktor ini dalam film BLOOD DIAMOND. Atau mungkin karena tampilan fisik DiCaprio dalam kedua film itu bisa dibilang sama. Sementara Russel Crowe yang lebih banyak bermain di belakang layar mengingatkan saya pada film PHONE BOOTH di mana Russel juga tak banyak tampil, kecuali lewat suara di telepon. (kpl/roc)
Mengelola dan Mengembangkan Bakat
Jumat, 17 Oktober 2008 03:00 WIB
Kita sudah dapat petunjuk tentang bakat terpendam. Langkah berikutnya adalah bagaimana mengembangkan dan mengelola bakat itu. Ada tips yang bisa kita ikuti.
Latihan dan terus latihan!
Banyak belajar, belajar, dan belajar dari setiap pengalaman kita. Perbaiki jika ada kekurangan dalam bakat kita.
Manfaatkan waktu luang untuk bereksperimen dengan bakat kita. Jika kita pandai memasak, jangan ragu menghasilkan masakan baru meski rasanya pas-pasan, minimal kita sudah bereksperimen dengan bahan masakan.
Jangan malu mempromosikan bakatmu kepada orang sekitar, tetapi jangan iseng promosi sama penjual di kantin sekolah! Dalam mempromosikan bakatmu, jangan jadi orang yang ja-im dan sok ”cool”. Jadilah pribadi apa adanya, ramah dan murah senyum, membuat orang lebih menghargai kita.
Jangan pernah merasa puas atas hasil yang telah kita capai.
Perbanyak kenalan atau relasi dengan orang dari luar sekolah, terutama mereka yang berpengalaman. Mereka bisa memberi saran lebih mengenai kesempatan untuk mengembangkan bakat kita.
Cari teman yang punya kesenangan sama dengan kita, lalu bentuk semacam komunitas atau perkumpulan untuk membantu lingkungan sekitar dengan bakat kita.
dikutip dari cetak.kompas.com

Selasa, 26 Agustus 2008

Selamat Datang
Puji Syujur Kita Panjatkan kepada Allah SWT atas Berkah dan Rahmatnya sehingga Blog dari CreativeTegal ini Bisa selesai. Sebagai WahanaInfromasi untuk Masyarakat yang ingin mencari sebuah alternatif dalam membantu anak anda belajar Bahasa Inggris. Semoga situs ini bisa menjadi sarana informasi yang cukup mewakili kami.